Jerapah, Si Leher Panjang yang Hampir Punah

Home » Jerapah, Si Leher Panjang yang Hampir Punah
Published on May 13, 2022 | Activities, Animal, Animals, Hotel

Feeding Jerapah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jerapah adalah binatang menyusui dan memamah biak yang berleher panjang berasal dari Afrika.

Makanan utama jerapah adalah rumput (beberapa jenis) dan daun. Jerapah tergolong dalam hewan aerbivora pemakan tumbuhan. Jerapah tidak memaka daging atau hewan kecil untuk santapannya. Satwa ini hanya makan dedaunan atau tanaman.

Jerapah, atau yang memiliki nama ilmiah Giraffa camelopardalis, adalah mamalia berkuku genap endemik Afrika. Satwa ini merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dan memiliki berat yang dapat mencapai 1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.

Tahukah sahabat bahwa jerapah memiliki lidah yang sangat panjang? Jerapah mempunyai lidah yang sangat panjang, yakni bisa mencapai 50 cm. Lidahnya digunakan untuk mencari dedaunan di antara cabang pohon akasia. Selain itu, lidahnya juga digunakan untuk membersihkan hidung dan telinganya. Wow, menarik bukan?

Jerapah dapat hidup hingga 26 tahun di alam liar dan sedikit lebih lama di penangkaran. Tahukah kamu jika Jerapah salah satu hewan di dunia yang terancam punah.

Menurut beberapa sumber, populasi sekarang tinggal 90.000 ekor di alam liar Afrika. Jumlah itu merosot dari populasi 15 tahun lalu sebanyak 150.000 ekor. Banyak hal yang meneyebabkan menurunnya jumalh satwa ini di alam liar seperti perburuan dan juga dimangsa pemburu. Namun, kekeringan juga bisa menjadi faktor penyebab kematian satwa ini di Afrika.

Tahukah sahabat bahwa pada tahun 2021 kemarin terjadi kekeringan parah di Afrika. Kekeringan parah menyebabkan kematian hewan liar termasuk juga ternak warga di Kenya. Baru-baru ini, sekitar 11 jerapah ditemukan mati kelaparan di Sabuli Wildlife Conservancy di Wajir, Kenya. Hewan-hewan itu, yang sudah lemah akibat kekurangan makanan dan air, mati setelah terjebak dalam lumpur saat mereka berusaha minum dari reservoir yang hampir kering.

Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa tidak hanya satwanya saja, namun habitat dari satwa tersebut juga harus kita jaga di alam bebas. Karena keberadaannya yang susah ditemui di alam liar, sahabt bisa menemukannya di hotel kami. Nikmati sensasi berinteraksi langsung dengan satwa tertinggi di dunia ini sembari memberinya makan. Semua hanya di Mara River Safari Lodge.