Burung Rangkong, Si Petani Hutan

Home » Burung Rangkong, Si Petani Hutan
Published on August 31, 2022 | Animals, Conservation, Nature, Tips

burung rangkong

Burung Rangkong adalah salah satu jenis burung yang dilindungi di Indonesia. Paruhnya yang cantik kerap menjadi sasaran pemburu.

Burung Rangkong disebut juga sebagai burung Julang Emas, Enggang, Kangkareng, dan Julang. Dalam Bahasa Inggris, burung ini disebut sebagai Hornbill.

Indonesia adalah rumah bagi 13 dari 62 jenis burung rangkong yang ada di dunia yang tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Mereka biasanya hidup berkelompok tergantung jenisnya. Dalam kelompok besar, mereka bisa hidup bersama dengan 20 – 200 kawanannya.

Karakteristik Burung Rankong

rangkong

Panjang burung ini bisa mencapai 65 – 170 cm dengan berat yang juga beragam di kisaran 290 gram-4200 gram. Ukuran tubuh ini dipengaruhi oleh jenis-jenis dan jenis kelamin dari burung rangkong itu sendiri. Kita bisa mengenal rangkong hanya dengan mendengar suaranya yang berbeda dari burung-burung lain. Paruhnya pun berukuran besar.

Dibandingkan dengan betina, rangkong jantan memiliki warna bulu yang lebih berwarna. Ciri-ciri umum lainnya adalah  memiliki paruh yang besar dan panjang. Pada setiap jenis paruh ini memiliki warna yang beragam. Ada yang memiliki warna putih, kuning, dan kombinasi antara merah dan kuning. Selanjutnya burung ini juga memiliki jengger.

Sama halnya dengan paruhnya, jengger yang terdapat pada kepala rangkong juga memiliki warna yang beragam. Pada bagian jengger tersebut terdapat rongga yang mampu menimbulkan efek dengungan ketika burung ini bersuara.

Dijuluki “Petani Hutan”

Burung Rangkong dijuluki sebagai petani hutan karena mereka menyebarkan biji-bijian di sepanjang hutan. Burung jenis ini umumnya mencari makan di bagian atas pepohonan. Mereka biasanya memetik buah tersebut dari pohon langsung, tidak mencari buah yang terjatuh di atas tanah. Biji dari buah yang dimakan oleh burung ini kadang dimuntahkan olehnya ketika dia terbang ataupun di atas pohon.

Sistem pencernaan rangkong juga tidak bisa menghancurkan biji dari buah yang dimakan, oleh karena itu dalam feses burung rangkong juga terdapat biji buah-buahan tersebut. Hal ini yang membuat rangkong mendapatkan gelar ‘Petani Hutan’ karena baik dari kotoran atau disaat ia terbang, ia menebarkan biji-biji dari buah yang dimakannya.

Tidak hanya buah, burung ini juga memakan mamalia kecil, serangga, reptil, kepiting, burung kecil, dll yang berguna pada perkembangan tubuh dan pengerasan telur mereka.

Burung Rangkong, si petani hutan kini dilindungi untuk mencegah kepunahannya. Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk melindunginya.